Jambi, Kompas -
Supervisor Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi Kurnianingsih, Selasa (4/5), mengatakan, potensi tumbuhnya titik-titik api didorong oleh faktor suhu yang tinggi
Pergerakan angin juga dinilai sangat cepat, mencapai hingga
Ia mencontohkan, pada Selasa (4/5) kecepatan angin sempat mencapai 18 knot atau 32 kilometer per jam pada sore hari. Jika terjadi kebakaran lahan
Tidak hanya di darat, perairan pantai timur Jambi juga berpeluang terjadi angin kencang. Namun, ketinggian gelombang laut diperkirakan normal. ”Nelayan direkomendasikan tetap dapat melaut. Ketinggian gelombang laut diperkirakan mencapai 0,5 meter-1,3 meter. Ini masih normal,” tuturnya.
Kondisi cuaca ekstrem ini, lanjut Kurnianingsih, bakal terus berlanjut hingga akhir Mei. Setelah itu, Jambi akan memasuki musim kemarau. Berdasarkan data BMKG Provinsi Jambi, wilayah Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, dan Batanghari akan memasuki kemarau pada dasarian ketiga Mei ini.
Sementara di wilayah barat Jambi, seperti di Kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin, dan Tebo, akan mulai mengalami kemarau pada dasarian pertama Juni. Untuk wilayah pantai timur Jambi, seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, kemarau baru mulai berlangsung pada dasarian kedua Juni.
Mengingat semakin dekatnya musim kemarau, Kurnianingsih mengimbau kepada para petani untuk segera menebar benih padi. ”Sekarang ini semestinya padi sudah ditebar. Pada musim kemarau, kondisi tanah akan
kompas.com
No comments:
Post a Comment